Warga Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat memprotes sebuah pengajian yang diduga mengajarkan aliran sesat dan meresahkan masyarakat.
Kecurigaan warga bermula sejak awal 2010 lalu, saat banyak warga yang mengikuti pengajian pimpinan Ustaz Hanafi itu.
Dugaan pengajian tersebut beraliran muncul, saat seorang warga mengalami konflik dengan anaknya yang dipaksa untuk mengikuti pengajian tersebut. Anak itu menolak, lantaran pengajian tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam yang hendak mencari nama Allah atau Asmaul Husna ke-100.
Tokoh masyarakat di RT003/RW07, Ustaz Najamudin mengatakan, pengajian tersebut juga mewajibkan setiap pengikutnya untuk di-baiat atau disumpah dan membayar sejumlah mahar. Selain itu, kata Najamudin, ajaran tersebut juga bukan berdasarkan Alquran, melainkan kitab yang dibeli di toko buku.
“Kami merasa pengajian tersebut menyimpang dari ajaran Islam. Di dalam Alquran kita tahu Asmaul Husna hanya mencapai 99,” ujarnya kepada wartawan di Depok, Senin (15/3/2010).
Warga selanjutnya melaporkan pengajian tersebut ke pihak kelurahan dan polisi. Selanjutnya, pihak Majelis Ulama Indonesia memfasilitasi pertemuan antara warga dengan Ustaz Hanafi dan para jemaah.
Warga tetap menuntut pengajian tersebut dihentikan dan tak lagi mem-baiat warga. Sementara Ustaz Hanafi membantah semua yang dituduhkan warga, dan mengatakan protes warga sebagai fitnah.
Kecurigaan warga bermula sejak awal 2010 lalu, saat banyak warga yang mengikuti pengajian pimpinan Ustaz Hanafi itu.
Dugaan pengajian tersebut beraliran muncul, saat seorang warga mengalami konflik dengan anaknya yang dipaksa untuk mengikuti pengajian tersebut. Anak itu menolak, lantaran pengajian tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam yang hendak mencari nama Allah atau Asmaul Husna ke-100.
Tokoh masyarakat di RT003/RW07, Ustaz Najamudin mengatakan, pengajian tersebut juga mewajibkan setiap pengikutnya untuk di-baiat atau disumpah dan membayar sejumlah mahar. Selain itu, kata Najamudin, ajaran tersebut juga bukan berdasarkan Alquran, melainkan kitab yang dibeli di toko buku.
“Kami merasa pengajian tersebut menyimpang dari ajaran Islam. Di dalam Alquran kita tahu Asmaul Husna hanya mencapai 99,” ujarnya kepada wartawan di Depok, Senin (15/3/2010).
Warga selanjutnya melaporkan pengajian tersebut ke pihak kelurahan dan polisi. Selanjutnya, pihak Majelis Ulama Indonesia memfasilitasi pertemuan antara warga dengan Ustaz Hanafi dan para jemaah.
Warga tetap menuntut pengajian tersebut dihentikan dan tak lagi mem-baiat warga. Sementara Ustaz Hanafi membantah semua yang dituduhkan warga, dan mengatakan protes warga sebagai fitnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bwt loe-loe yank mo kasih comment yuk issi selengkapnya disini...