WeLcome To My BLog

My self

Foto saya
Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia

Kamis, 29 Oktober 2009

Hujan Meteor Terlihat Jelas di Wilayah Tenggara



Perkiraan NASA tentang hujan meteor Orionid pada Rabu 21 Oktober waktu Amerika Serikat dibenarkan Kepala Observatorium Astronomi Boscha, Taufik Hidayat.Menurut Taufik, hujan meteor yang diperkirakan hadir pada Rabu pagi di AS juga bisa disaksikan di Indonesia pada waktu yang sama."Namun puncaknya sudah lewat. Di AS puncaknya terjadi pada pukul tiga dini hari atau jika di Indonesia sekira pukul empat sore tadi," kata Taufik saat dihubungi okezone, Rabu (21/10/2009) malam. Menurut Taufik, hujan meteor umumnya berlangsung selama tiga sampai empat hari. Itu sebabnya hujan meteor kemungkinan masih dapat dilihat hingga esok, namun hanya merupakan sisa-sisa dari serpihannya saja karena puncak fenomena hujan meteor ini sudah berlalu."Saat terjadi hujan meteor, umumnya terdeteksi sekira 20 hingga 30 meteor per jam. Fenomena ini bisa dilihat dari mana saja. Namun yang paling jelas adalah dengan memandang ke arah rasi Orion. Itu sebabnya hujan meteor ini disebut hujan meteor Orionid. Atau untuk lebih mudah, arah rasi Orion itu berarti melihat ke arah tenggara," terang Taufik.Menurut Taufik, fenomena hujan meteor dapat dilihat secara kasat mata tanpa alat khusus. Namun umumnya, para pengamat di Boscha sendiri melihatnya dengan menggunakan teleskop medan lebar."Selain dapat dipantau secara visual dengan mata telanjang atau ditangkap dengan kamera, hujan meteor juga dapat dilihat melalui teleskop. Boscha biasanya menggunakan teleskop medan lebar untuk melihat fenomena seperti hujan meteor. Sebenarnya ada teleskop khusus untuk melihat fenomena itu namun sayang kita belum punya. Jika ada yang bersedia menyumbang kami dengan senang hati menerimanya," ujar Taufik seraya berkelakar. Taufik juga menyebutkan, selain dapat dipantau dengan visual, hujan meteor juga bisa dideteksi dengan cara yang unik menggunakan antena radio berkekuatan antara 50 hingga 60 Mghz. Nantinya hasil pemantauan akan nampak dalam bentuk gambaran garis-garis seperti hasil deteksi kekuatan gempa. Semakin deras curah hujan meteor maka semakin jelas garis-garis yang nampak pada hasil pendeteksian. Sebaliknya ketika hujan meteor mulai berkurang intensitasnya, maka garis-garisnya pun akan semakin menipis.Orionid merupakan salah satu meteor terbesar dan paling terang yang hadir tahun ini. Sama seperti kebanyakan hujan meteor lainnya, kedatangan Orionid juga disebabkan oleh partikel yang berhubungan dengan komet, dalam hal ini komet yang dimaksud adalah komet Halley yang amat terkenal.(tyo)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terikini lewat http://m.okezone.com/
Dapatkan okezone launcher untuk BlackBerry http://bb.okezone.com/

Berita Terkait: luar angkasa
Roket Ares NASA Sukses Meluncur
Hujan Meteor Terlihat Jelas di Wilayah Tenggara
Hujan Meteor Akan Sambangi Bumi
Astronom Eropa Temukan 32 Planet Baru
NASA Temukan 'Cincin' di Lingkungan Tata Surya
LAPAN Tidak Deteksi Benda Terbang Apapun
Rusia Upayakan Umur ISS Hingga 2015
Twitter Ramai Bicarakan 'Pengeboman' NASA ke Bulan
Petisi 'Tolak Bom NASA ke Bulan' Beredar di Dunia Maya
Cari Sumber Air, Bulan Pun 'Dibom' NASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bwt loe-loe yank mo kasih comment yuk issi selengkapnya disini...